04 Mei 2024

Pengalaman Mutasi Kendaraan R4 (Mobil) dari Jakarta Timur ke Depok, Jawa Barat

 Ini adalah pengalaman pertama mengurus sendiri semua urusan mutasi kendaraaan dari jakarta ke depok.

Karena dilihat dari penawaran harga dari biro jasa atau calo memang fantastis. Kisaran 8-10 juta untuk mutasi kendaraan Suzuki Ertiga tahun 2019. Rinciannya pun diberikan dalam penawaran tersebut dari mulai biaya gesek,cabut berkas,Biaya Pajak, biaya TNKB atau plat nomor, dan biaya jasa sendiri oleh biro jasanya.

Sebelum saya melakukan proses ini sendiri, memang saya mencari informasi baik dari youtube dan beberapa pengalaman orang dalam mengurus mutasi dari jakarta.

Informasi sudah didapatkan, waktunya melaksanakan sendiri tentunya menuju ke lokasi Samsat Asal (jakarta timur, Kebun Nanas), berangkat dari depok pagi-pagi agar dapat melakukan proses cek fisik lebih cepat karena biasanya memang cek fisik disana antrinya panjang mengular. 

Saya sudah tiba pukul 07.50 dilokasi samsat kebun nanas, ternyata sudah ada 5 antrian sudah siap dicek fisik atau proses gesek rangka oleh petugas yang saya apresiasi cepat proses kerjanya.

Proses disini tidak dipungut biaya, petugas tidak meminta biaya. Namun saya memberikan appresiasi saja mengingat kerjanya yang baik,cepat, dan informatif memberikan proses yang akan saya lalui ketika mutasi ke luar daerah.

Setelah cek fisik dilakukan, mengisi data lengkap pada form cek fisik tersebut untuk di daftarkan persis sebelah dari lokasi cek fisik yang dilakukan.

Dokumen yang dipersiapkan adalah fotokopi KTP,STNK dan data isian yang telah dilengkapi mengacu pada data di BPKB. 

Agar mempermudah proses isian, dipersiapkan saja pena agar bisa cepat dalam mengisi dan diserahkan ke petugas.

Setelah itu ditunggu saja hasil pemeriksaan dokumen tersebut dengan ada panggilan oleh petugas yang terlihat sudah sangat sepuh.

Setelah dokumen telah diperiksa dan diserahkan, langsung menuju lantai 2 bagian loket mutasi. Disana kita diminta menyiapkan fotokopi BPKB, kwitansi pembelian atas kendaraan bekas sebelumnya,setelah itu kita diarahkan menuju “komputer khusus” yang sepertinya ini mengecek terkait apakah ada tilang elektronik atas kendaraan tersebut. Ketika sudah dilakukan pengecekan, dari petugas memberikan stempel jika memang tidak ada masalah.ini letaknya masih satu lantai dengan loket mutasi.

Berikutnya adalah kembali ke loket pendaftaran mutasi,kemudian diperiksa kembali dan tidak lama berkas diserahkan untuk menuju ke lantai 3 untuk cek fiskal. Menuju lantai 3 dilayani petugas samsat yang masih ramah mungkin karena masih pagi, diarahkan untuk mengisi form isian yang berisi nama pemilik baru atas kendaraan tersebut.

Setelah itu keluar dokumen semacam biaya pajak atas kendaraan tersebut. Dan dibawa kembali ke lantai 2 kembali.

Sampai diloket ini dicek kembali dan dinyatakan sesuai dan diminta biaya sebesar Rp 350.000 oleh petugas polisi yang berseragam samsat. Dan menanyakan apakah bisa cabut berkasnya dilakukan hari ini, petugas tersebut menyampaikan bisa pak namun ada biaya tambahan 250.000. Sehingga totalnya Rp 600.000.

Jujurly disini tidak ada kwitansi, mengingat saya memang mintanya dihari yang sama agar tidak bolak balik izin atau cuti lagi untuk mengurus hal ini. Sehingga saya pun terima meskipun saya cek Kembali harusnya biaya yang sesuai PNPB Rp 250.000.

Semoga berkah ya pak uangnya.

Setelah menunggu dokumen berkas diterima, saya diarahkan menuju gedung arsip untuk mengambil dokumen atas arsip kendaraan ketika proses jual beli diawalnya.

Setelah itu saya menuju samsat depok, disini saya langsung menuju bagian cek fisik lagi untuk proses legalisir dokumen dari berkas jakarta tersebut.

Setelah itu saya menuju fotokopian untuk mengcopi semua dokumen tersebut dan diarahka menuju loket mutasi masuk untuk dicek semua dokumen oleh ibu-ibu.

Setelah dicek dan dijelaskan terkait proses yang akan dilalui diujung kalimat ibunya bilang” apakah berkenan ada biaya Rp 80.000?” Saya bilang apakah kwitansi, jika ada saya bayar sekarang. Ibu menjawab baik, nanti ditunggu saja di depan kasir dan prosesnya agak lama ya. Bisa sambil ngopi dulu.

Tak lupa saya sampaikan terimakasih kepada beliau.

Hampir 1 jam lebih 10 menit saya menunggu panggilan dari Kasir Bank Jawa Barat, adapun rincian pembayarannya adalah biaya Pajak kendaraan, Biaya Admin STNK, Biaya TBKB/Plat Baru, Biaya balik Nama Kendaraan. Totalnya adalah Rp 5.595.700. proses pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai. Jadi prosesnya lebih mudah kok.

Setelah proses pembaayaran selesai, saya diarahkan untuk menunggu dokumen STNK Baru dan setelah itu dipersilahkan untuk mengambil Plat kendaraan baru/TNKB. oh ya, pengambilan plat baru tidak ada biaya ya. meskipun ada beberapa orang memberikan tip atau terimakasihnya kepada petugas tersebut.

Estimasi proses mutasi masuk sampai penerimaan plat nomor baru sekitar 2 jam. jadi saya tiba di Samsat Depok Pukul 07.50, selesai sekitar pukul 09.45 WIB.


Setelah proses ini selesai, kita masih ada pekerjaan untuk proses balik nama BPKB yang lama, dan itu dilakukan di Polda Metro Jaya (Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan).

hari Senin, 06 Mei 2024 pagi-pagi pukul 08.40 saya sudah tiba di gedung Biru. disambut petugas yang ramah dan sudah tertib proses pendaftaran untuk proses BPKB nya.

dengan memberikan KTP dan ditukarkan dengan kartu pengunjung yang sudah ada nomornya sebagai kartu akses ke dalam gedung tersebut.

Dengan menuju pintu masuk gedung tersebut, langsung diarahkan ke petugas polisi yang ramah dengan membantu mengisi form dan isian untuk keperluan Balik Nama pada BPKB tersebut.

kemudian dari form yang telah di print out, saya menuju ke bank BRI untuk melakukan proses pembayaran balik nama BPKB. adapun biayanya adalah :

Kendaraan R2 : Rp 225.000

Kendaraan R4 : Rp 375.000

Setelah pembayaran telah dilakukan nanti akan ada panggilan dan dilakukan verifikasi dan diberikan slip/resi kapan waktu pengambilan BPKB tersebut. ada pun saya sendiri hanya perlu waktu 1,5 jam dari verifikasi dokumen dari resi diberikan ke saya. Pukul 11.00 saya dipersilahkan mengambil BPKB balik namanya dengan melampirkan fc KTP dan Fc STNK di lantai 2 pada gedung yang sama.


secara umum proses mutasi ini memang sangat mudah dan gampang, meskipun pelaksanaan di lapangan ada beberapa oknum yang menawarkan jasa bantuan dalam proses, bahkan oknum yang meminta pembayaran lebih. saran saya jangan diberkan jika memang tidak ada kwitansi resmi dari petugas tersebut. karena itu modus pungutan Liar yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Semoga Kedepannya proses pelayanan publik lebih baik dan lebih transparan dan tertulis biaya ada penerimaan pajak atau memang biaya yang diperlukan agar masyarakat menjadi tahu dan janganlah oknum mencari kesempatan atas kesulitan masyarakat dalam mengurus pembayaran pajak kendaraan bermotor.

Singkat cerita, alur prosesnya:

1. Cek fisik kendaraan, tidak dipungut biaya

2. Menuju loket sebelah cek fisik dengan isian data-data kendaraan

3. Menuju loket mutasi dilantai 2, terus ke lantai 3 untuk cek fiskal 

4. Penyerahaan dokumen cabut berkas dilantai 2, biayanya yang saya keluarkan Rp 600.000 dan ada dokumen satu bundel dari lantai 2 ini dan 1 bundel dokumen dari bagian arsip di lantai dasar. Dokumen ini akan dibawa ke Depok.

5. Masuk depok menuju cek fisik untuk proses legalisir dan fotokopi. Dokumen sudah dibantu rapi oleh tukang fotocopiannya.

6.  Menuju loket masuk, khusus mutasi masuk ditanyakan berkenan biaya Rp 80.000, tapi karena tidak asa kwitansi saya tidak berkenan. Belajar pengalaman dijakarta karena tidak ada kwitansi resmi.

7. Menunggu pembayaran di bank BJB dan menunggu hasil STNK dan plat nomor baru di lantai dasar. (tidak dipungut biaya).

8. Hari berikutnya ke Samsat Polda Metro Jaya (gedung Biru) dengan biaya Rp 375.000 dan selesai dihari yang sama kurang lebih 1,5-2 jam dari penyerahan resi. di ambil pada lantai 2 gedung yang sama

9. Proses selesai dan jadilah warga yang taat pajak dan membantu dalam tidak memberikan pungli dan laporkan jika memang terjadi oleh oknum tidak bertanggung jawab.


Semoga tulisan ini membantu masyarakat dalam proses mutasi dari jakarta ke depok.


14 April 2022

"Buang" Kampung Sendiri

Pandemi hampir 3x lebaran melanda seluruh dunia termasuk indonesia. Perubahan perilaku hidup dan sosial berubah dengan pandemi tersebut sehingga ritual silahturahim pun digunakan teknologi yang muncul ketika pandemi. Itulah hidup dinamika sangat cepat dan tiada yang tahu masa depan kecuali yang punya semua alam jagat raya ini yaitu ALLAH. 
Tentunya ini mengingatkan kita betapa kecilny kita dengan situasi begini. Saya ingat betul ketika diawal pandemi betapa parnonya orang terdekat dengan adanya covid-19 ini dan sekarang sepertinya sudah 'lelah' dengan kondisi-kondisi saat ini. 
Apa yang pemerintah lakukan saat ini menurut saya merupakan ihtiar dalam menghadapi kondisi ini termasuk kebijakan atau aturan mengenai perjalanan yang sangat cepat sekali perubahan dilakukan. 
Hari ini saya mencoba untuk terbang lagi setelah 2 tahun lalu dengan kebijakan terbaru tanpa tes PCR atau antigen. Terlihat sekali wajah-wajah penghuni Gua setelah sekian lama tak melakukan perjalanan akibat covid-19 ini. 
Semoga kondisi semakin baik dan kita kembali dapat beraktifitas normal sediakala. 
Terbang kali ini tetap pulang kampung karena rindu tak tertahan untuk mengunjungi Umak dan pusara bapak yang telah lama tak kudatangi langsung untuk mengirimkan doa lebih dekat. 
Mengingat kenangan masa Kecil yang indah bahagia, sedih, kecewa dan tentunya semua itu adalah bagian dari perjalanan hidup masing-masing agar kita bisa menjadi lebih baik tentunya. 
Bekal pengalaman masa kecil merupakan investasi besar untuk masa depan khususnya ketika nanti berumah tangga, mendidik anak dan bergaul. 
Waktu berjalan sangat cepat, entah apa yang telah dilakukan kadang tak ingat pasti dan terutama pada keluarga.
Maafkan jika selama menjadi anak membuat kecewa, marah kalian wahai umak dan bapak. Sekarang kami menjadi bapak dan umak buat keluarga masing-masing dengan bekal yang kami terima dari umak dan bapak. 
InsyaAllah nilai kebaikan akan kami ambil dan dilanjutkan pada keturunan berikutnya. Untuk bekal yang tak pas mohon maaf kami buang jauh-jauh dan cukup kami saja yang mengalami. 
Sedih ketika hal tak pas kami turunkan ke anak dan keluarga kecil kami. Termasuk orang yang merugi padahal agama islam mengajarkan hari esok. Harus lebih baik dari hari krmarin. 
Ini pelajaran penting buat saya dalam mengendalikan kontrol diri, emosi diluar kendali. 
Maafkan ya keluarga kecilku terutama anak ke 1 ku yang menjadi uji coba bapakmu yang fakir atas ilmu dalam mandidik, mangajarkan kalian semua. 
Izinkan bapak membuang emosi sesat ke laut kampung halaman bapak agar kemudian hari bapakmu menjadi orang yang sabar, pendengar aktif buat kalian semua. 
Wasalam
 Lion Air CGK-TJK

06 September 2020

Rindu Kampung

Rindu Kampung

Disela WFH, Waktu menunjukan pukul 11.00, 4 september 2020 terpikir hendak melihat aturan maskapai jika  hendak beterbangan. 
Ternyata memang harus rapid apalagi dengan kasus corona semakin meningkat. Langsung membuka aplikasi halo doc untuk mencari rapid test dengan jadwal tercepat. Akhirnya mendapat fasilitas rapid test drive thru di cibis, cilandak, dan jadwal tercepat adalah pukul 15.00 WIB. 
Tanpa pikir panjang, hanya butuh 30 menit dari rumah ke tempat rapid tersebut, ternyata ada banyak orang yang hendak melakukan rapid test. 
Terlihat para petugas sangat responsive, menyapa dan menanyakan paket apa yang diambil pada aplikasi halo doc. Apakah swab atau rapid.
Butuh waktu 15 menit giliran saya untuk proses pengambilan sample darah oleh petugas, dan 2 jam untuk hasil pemeriksaan dalam bentuk digital. Sangat cepat dan terbantu sekali dengan fasilitas drive  thru dari halo doc ini. 
Waktu telah menunjukkan pukul 17.00 dan hasil rapid test sudah keluar dengan hasil non reaktif. 
Tanpa berpikir panjang lagi saya langsung mengecek tiket pesawat tujuan kampung halaman, yang tentunya mencari jadwal pagi agar nanti minggu saya bisa pulang di minggu sore. 
Akhirnya saya membeli tiket dengan pesawat lion pukul 08.00, harga tiket pun sangat di bawah standar harga-harga sebelum corona.
Karena momen rindu pulang kampung ini sangat mendadak sekali untuk melihat sosok hebat ibu kami yang rindunya bukan main, melihat kondisi beliau, karena rasa rindu tidak terlihat tapi bisa dirasakan, tidak terbayarkan hanya berinteraksi via video call. 
Bangun pagi teringat pesan adek untuk dibawakan buah anggur dan strobery yang merupakan buah "spesial" bagi keluarga kami. 
Langsung saja habis subuh, saya bergegas ke toko sayur dan buah, langganan yang sudah buka dari jam 04.00 pagi.alhamdulillah buah-buah yang diinginkan didapat dengan lengkap. 
Dan waktu menunjukan pukul 05.30, dengan taksi blue bird yang suah siap mengantarkan saya ke bandara untuk berjumpa dengan ibu tersayang kami. 
Memang kondisi covid-19 memberikan hikmah tersendiri, jalanan lengang, bahkan setibanya dibandara sangat lengang tanpa perlu antri yang lams layaknya hari normal-normal sebelumnya. 
Namun tetap protokol kesehatan covid-19 tetap dijalankan dan dipatuhi oleh semua pihak dibandara, baik petugas maupun para penumpang.
Proses check in telah dilakukan 
, saatnya menunggu jadwal boarding untuk masuk pesawat lion air yang tepat waktu dibanding kondisi normal sebelumnya. 
Panggilan boarding pun tiba dan persiapan masuk ke pesawat sudah diberitahukan. 
Tak sabar rasanya ingin berjumpa dengan kampung halaman yang tidak ditengok lebih dari 1 tahun, dan itu persis ketika 1 tahun bapak meninggal, yang artinya bapak telah 2 tahun lebih pergi untuk menghadap kehariban sang khalik. 
Pesawat telah mendarat di bandara Hanandjoedin tepat pukul 8.55 WIB hanya 50menit untuk tiba dikampung halaman dari jakarta. 
Hp pun berdering yang menginfokan kalau adik saya sudah tiba di bandara. Tidak sulit menemukan adik yang hebat ketika menjemput dibandara. 
Kami pun tidak bersalaman dan berpelukan seperti biasanya,sama-sama menahan rindu. Saya akan mandi dulu baru kita salaman, menjaga agar selalu bersih dari perjalanan dari jakarta-belitung. 
Sampai di rumah langsung mandi dan merendam pakaian dengan deterjen barulah saya bersalaman, berpelukan dengan semua para adek dan tentunya dengan sang ibu yang sudah terharu duluan dan saya juga tidak bisa menahan kerinduan kepada "umak" Panggilan kami untuk sang bunda. 
Momen-momen inilah yang kami tunggu, kerinduan walau tanpa sang bapak. Kami yakin kalau beliau melihat kerinduan itu semua walau tidak terlihat oleh kami semua. 
Memang sejauh apapun kita pergi ketika pulang kampung rasanya gambaran masa kecil selalu nampak dalam potret pikiran atas masa lalu di rumah.
Kelakar merupakan kegiatan orang belitung sebagai pengobat rindu, ditambah dengan cerita-cerita masa lalu menambah kerinduan atas kampung halaman. 
Semoga corona ini bisa pergi agar kehidupan normal kembali lagi, karena memang kampung terasa juga dampaknya dengan sepinya wisatawan yang ke belitung. 

5 September 2020.

16 Agustus 2020

Camping Pandemi

Pandemi ini memang sudah dirasakan kejenuhannya termasuk oleh keluarga kami sendiri. Kami merasakan perlu refresh untuk camping bersama komunitas belajar parenting, agar kami tidak terdoktrin dengan banyaknya berita- berita yang menurut kami sangat-sangat membuat pikiran menjadi khawatir atas dampak jangka panjang dari pandemi ini, terutama keluarga terkhusus lagi anak-anak atas Fitrah mereka untuk berkembang baik secara fisik,emosi dan Jiwa mereka.
Akhirnya kami camping kali keduanya di curug cihurang, Gunung Salak, Kabupaten Bogor, karena sebelumnya kami sudah pernah camping tahun 2019 silam.
Namun kali ini sangat berbeda dan rasanya spesial dengan kondisi pandemi ini, terutama anak-anak  dan istri yang sangat antusias sekali dalam mempersiapkan persiapan keberangkatan baik logistik maupun mental. Secara mereka sangat butuh ' keluar' agar jiwa mereka tetap 'waras' dengan padatnya aktifitas harian yang menyita pikiran dan rasa dimasa pandemi.
Kali ini saya harus mensukseskan rencana besar anak-anak dan istri untuk camping bersama, dengan konsekuensi tanggung jawab lain yang harus diselesaikan lebih cepat dari rencana awal. 
Jum,at, 7 Agustus 2020 kami berangkat menuju curug ciheurang dari Rumah yang perjalanannya memakan waktu lebih kurang 2 Jam dengan rute Tol untuk kali ini, karena camping sebelumnya kami berangkat dengan jalan nol tol dan dengan waktu tempuh lebih lama ditambah acara nyasar ke lokasi tujuan.
Perjalanan camping kedua kali ini memang lebih smooth dibanding sebelumnya dari sisi logistik, namun ketika dicek sampai lokasi tetap daja ada yang ke skip atas beberapa perlengkapan mini yang berdampak besar menurut kami karena terkait kebiasaan masa kecil.
Tiba di lokasi camping pukul 09.00 terasa sangat menyenangkan. Kami bisa menikmati suasana curug serasa milik kami sendiri karena memang camping kali ini komunitas kami hanya ada 4 keluarga yang ikut kali ini. Karena memang para keluarga lain masih cukup waras dengan kondisi pandemi ini, kalau kami sendiri udah mulai agak kurang ' waras' dengan kejenuhan masa pandemi ini.
Yang sangat jelas terlihat adalah anak- anak merasa sangat bebas ketika tiba di area camping ini, mereka seperti burung yang lepas dari sangkarnya.
Menuju Curug dan bermain air bebas sajalah karena ini memang acara bebas buat kami semua. Apa saja boleh kalau pesan guru kami sepanjang tidak menyakiti diri sendiri/orang lain, melanggar aturan Agama/pemerintah, dan yang pasti harus penuh rasa tanggung jawab.
Main Air itu adalah sunatullah bagi anak-anak karena memang mereka lama hidup di air(baca: kandungan), selama 9 bulan diperut ibunya, apapun menjadi kegiatan mengasyikan buat anak- anak.
Selesai main air, anak-anak kami bebas saja hendak melakukan apa, berpetualang atau bermain dengan teman-teman dari putra/i teman komunitas. Karena mereka seperti keluarga kami di perantauan.
Malam camping kali ini sangat berbeda dari camping sebelumnya dan sangat luar biasa berkesan menurut saya. Karena hujan besar, dengan kondisi tenda yang sudah banjir dan rembes dari air hujan. Memang salah satu tujuan camping kami adalah melatih anak-anak kami dengan kondisi tidak ideal dalam kehidupan dan memberikan pelajaran keyakinan tentang kebesaran sang maha pencipta.
Kami pun berkumpul,berdoa, berdiskusi bersama dengan anak- anak, menanyakan perasaan mereka atas kegiatan hari ini dan kondisi hujan saat itu.
Semoga camping kali ini memberikan coretan pengalaman buat anak-anak untuk mengisi jiwa mereka dan yang paling penting bagi kami adalah tentang rasa syukur mereka pada sang kholik atas nikmat yang telah diberikan. 
Setidaknya kami telah mengenalkan pengalaman buat anak-anak kami.