16 Agustus 2020

Camping Pandemi

Pandemi ini memang sudah dirasakan kejenuhannya termasuk oleh keluarga kami sendiri. Kami merasakan perlu refresh untuk camping bersama komunitas belajar parenting, agar kami tidak terdoktrin dengan banyaknya berita- berita yang menurut kami sangat-sangat membuat pikiran menjadi khawatir atas dampak jangka panjang dari pandemi ini, terutama keluarga terkhusus lagi anak-anak atas Fitrah mereka untuk berkembang baik secara fisik,emosi dan Jiwa mereka.
Akhirnya kami camping kali keduanya di curug cihurang, Gunung Salak, Kabupaten Bogor, karena sebelumnya kami sudah pernah camping tahun 2019 silam.
Namun kali ini sangat berbeda dan rasanya spesial dengan kondisi pandemi ini, terutama anak-anak  dan istri yang sangat antusias sekali dalam mempersiapkan persiapan keberangkatan baik logistik maupun mental. Secara mereka sangat butuh ' keluar' agar jiwa mereka tetap 'waras' dengan padatnya aktifitas harian yang menyita pikiran dan rasa dimasa pandemi.
Kali ini saya harus mensukseskan rencana besar anak-anak dan istri untuk camping bersama, dengan konsekuensi tanggung jawab lain yang harus diselesaikan lebih cepat dari rencana awal. 
Jum,at, 7 Agustus 2020 kami berangkat menuju curug ciheurang dari Rumah yang perjalanannya memakan waktu lebih kurang 2 Jam dengan rute Tol untuk kali ini, karena camping sebelumnya kami berangkat dengan jalan nol tol dan dengan waktu tempuh lebih lama ditambah acara nyasar ke lokasi tujuan.
Perjalanan camping kedua kali ini memang lebih smooth dibanding sebelumnya dari sisi logistik, namun ketika dicek sampai lokasi tetap daja ada yang ke skip atas beberapa perlengkapan mini yang berdampak besar menurut kami karena terkait kebiasaan masa kecil.
Tiba di lokasi camping pukul 09.00 terasa sangat menyenangkan. Kami bisa menikmati suasana curug serasa milik kami sendiri karena memang camping kali ini komunitas kami hanya ada 4 keluarga yang ikut kali ini. Karena memang para keluarga lain masih cukup waras dengan kondisi pandemi ini, kalau kami sendiri udah mulai agak kurang ' waras' dengan kejenuhan masa pandemi ini.
Yang sangat jelas terlihat adalah anak- anak merasa sangat bebas ketika tiba di area camping ini, mereka seperti burung yang lepas dari sangkarnya.
Menuju Curug dan bermain air bebas sajalah karena ini memang acara bebas buat kami semua. Apa saja boleh kalau pesan guru kami sepanjang tidak menyakiti diri sendiri/orang lain, melanggar aturan Agama/pemerintah, dan yang pasti harus penuh rasa tanggung jawab.
Main Air itu adalah sunatullah bagi anak-anak karena memang mereka lama hidup di air(baca: kandungan), selama 9 bulan diperut ibunya, apapun menjadi kegiatan mengasyikan buat anak- anak.
Selesai main air, anak-anak kami bebas saja hendak melakukan apa, berpetualang atau bermain dengan teman-teman dari putra/i teman komunitas. Karena mereka seperti keluarga kami di perantauan.
Malam camping kali ini sangat berbeda dari camping sebelumnya dan sangat luar biasa berkesan menurut saya. Karena hujan besar, dengan kondisi tenda yang sudah banjir dan rembes dari air hujan. Memang salah satu tujuan camping kami adalah melatih anak-anak kami dengan kondisi tidak ideal dalam kehidupan dan memberikan pelajaran keyakinan tentang kebesaran sang maha pencipta.
Kami pun berkumpul,berdoa, berdiskusi bersama dengan anak- anak, menanyakan perasaan mereka atas kegiatan hari ini dan kondisi hujan saat itu.
Semoga camping kali ini memberikan coretan pengalaman buat anak-anak untuk mengisi jiwa mereka dan yang paling penting bagi kami adalah tentang rasa syukur mereka pada sang kholik atas nikmat yang telah diberikan. 
Setidaknya kami telah mengenalkan pengalaman buat anak-anak kami.